Mendengar kata NIK dan Kartu Keluarga merupakan hal yang biasa kita temui dimanapun, saat sekolah, kerja, mengurus administrasi kependudukan, dan lain lain. Ada alasan mengapa kedua hal tersebut harus dijaga dari publik dengan tanpa suatu kepentingan yang mengharuskan memberikan data tersebut.
Lalu, memangnya informasi apa yang terkandung dalam 16 digit Nomor Induk Kependudukan (NIK) kita, ataupun pada Kartu Keluarga? Apakah bisa ada kemungkinan penyalahgunaan data?
Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Seperti yang kita ketahui, diatas merupakan contoh NIK yang tertera pada KTP. Misalnya saya punya NIK dengan 16 digit angka yaitu "AABBCCDDEEFFGGHH". Nah, pada deretan angka tersebut memuat beberapa informasi dengan detail sebagai berikut.
- AA merupakan kode provinsi.
- BB merupakan kode kota / kabupaten.
- CC merupakan kode kecamatan.
- DD merupakan tanggal lahir orang tersebut.
- EE merupakan bulan kelahiran orang tersebut.
- FF merupakan tahun kelahiran orang tersebut.
- GGHH merupakan nomor urut pendaftaran penduduk sesuai tanggal lahir pada hari tersebut yang diproses secara otomatis oleh sistem.
Untuk kode tanggal kelahiran (DD). Kode untuk laki-laki adalah tanggal lahir 01-31. Sedangkan untuk perempuan berbeda lagi, tanggal lahir ditambah 40, jadinya adalah 41-71. Jadi kalau kamu seorang perempuan yang lahir tanggal 12 maka kodenya adalah 40 + 12 yaitu 52.
Untuk kode wilayah, kamu bisa mencarinya dengan google sesuai daerah domisili kamu.
Jadi beberapa informasi diatas, bisa didapat dengan mudah hanya dengan mengetahui 16 digit angka yang mungkin bagi sebagian orang hanya sepele karena dianggap cuma nomor random dari pemerintah. Padahal informasi tersebut lumayan detail mengenai data kelahiran dan alamat domisili penduduk.
Nomor Kartu Keluarga (KK)
Hampir sama dengan NIK, nomor KK terdiri dari 16 digit dan penetapan nomor KK dilakukan dengan menggunakan kombinasi variabel kode wilayah, tanggal pencatatan dan nomor seri keluarga. Misal saya memiliki kartu keluarga dengan nomor "AABBCCDDEEFFGGHH". Dan berikut merupakan informasi yang terkandung didalam 16 digit nomor Kartu Keluarga.
6 digit pertama merupakan kode wilayah penerbitan nomor KK:
- AA merupakan kode provinsi.
- BB merupakan kode kabupaten / kota.
- CC merupakan kode kecamatan.
6 digit kedua merupakan tanggal perekaman / tanggal pencatatan:
- DD merupakan tanggal pemasukan data.
- EE merupakan bulan pemasukan data.
- FF merupakan tahun pemasukan data.
4 digit terakhir:
- GGHH merupakan nomor urut penerbitan KK yang diproses secara otomatis oleh sistem.
Akibat Dari Kebocoran Data NIK dan KK
- Terpublikasinya beberapa informasi pribadi.
- Penyalahgunaan akses verivikasi berdasar kebenaran dan keabsahan data.
- Munculnya oknum penipu dengan identitas palsu.
- Menjerumuskan dan terjebak kedalam pinjaman online.
Walau terlihat sepele, data sekecil apapun jika sampai terjadi penyalahgunaan akan berdampak fatal dan merugikan. Jadi, bijaklah dalam bersosial media. Semoga bermanfaat.
Referensi:
PP Nomor 37 Tahun 2007 Pasal 36
